Neverland Project
Friday, March 3, 2017
Memilih Sistem Otomasi Perpustakaan
Thursday, March 2, 2017
Aplikasi Perpustakaan Digital
Untuk mewujudkan
sebuah sistem digital library yang
berfungsi sebagai media publikasi secara online, tentunya harus diupayakan
proses perencanaan dan pengembangan secara teknis maupun manajemen.
Memilih aplikasi yang
akan digunakan untuk perpustakaan digital merupakan hal yang penting dalam
membangun sistem digital library. Aplikasi
perpustakaan digital yang kan digunakan dapat ditentukan dengan tiga pilihan
yang pertama merancang sendiri, kedua dapat menggunakan aplikasi opensource dan menkustomnya sesuai
kebutuhan dan yang terakhir melalui vendor.
Terdapat banyak
pilihan aplikasi yang dapat digunakan untuk perpustakaan digital kita, berikut
merupakan aplikasi-aplikasi perpustakaan digital :
·
Aplikasi Digital Library Komersial
1. ADLIB.
Dikembangkan
oleh perusahaan ADLIB Information System (http://www.adlibsoft.com).
Adlib menawarkan beberapa aplikasi dengan nama ADLIB Library, ADLIB Museum,
ADLIB Archive. Standar metadata yang digunakan yaitu MARC (ISO2709 MARC
Exchange format, Dublin Core, Z39.50, dan CIDOC (untuk museum)).
Format
yang bisa ditangani yaitu full teks, audio, video, 3d model dan format lainnya.
2. Voyager Integrated Library
System.
Dikembangkan
oleh perusahaan Exlibris Group (http://www.exlibrisgroup.com). Aplikasi
ini berbasis pada Client/Server. Format standar katalog menggunakan MARC21 dan
fungsi import dari format lain (USMARC atau Z39.50)
3. Virtual ILS
Dikembangkan
oleh perusahaan VTLS (http://www.vtls.com).
Apliaksi ini berbasis client/server dan menyediakan beberapa modul diantaranya;
OPAC, web gateway, circulation, cataloging, serial, acquisitions,
administartion system, statistic and reports. Aplikasi ini juga mendukung
Z39.50.
4. IBM Content Manager
Merupakan
aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan IBM (http://www-01.ibm.com/software/data/cm/cmgr/).
Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengelola museum dan arsip. Aplikasi
ini dapat mendukung berbagai format digital seperti TIFF, JPEG, XML, MPEG, dan
QuickTime V.4, ratusan file dokumen, termasuk Word dan Excel.
·
Aplikasi Digital Library Berbasis OpenSource
1. GreenStone Digital Library
Dikembangkan
oleh New Zealend Digital Library Project
di University of Waikato (http://www.greenstone.org) dan didukung
oleh UNESCO dan Human Info NGO.
Standar
format metadata yang didukung dengan mendefinisikannya melalui tampilan
pustakawan adalah: Dublin Core, RFC1807, NZGLS (New Zealand Government Locator
Service) dan AGLS (Australian Government Locator Service). Untuk format
metadata lain dapat didefinisikan melalui Metadata Set Editor yang meliputi
penambahan metadata untuk : XML, MARC, CDS/ISIS, ProCite, BibTex, Refer, OAI,
Dspace, METS.
2. Dspace
Aplikasi
ini dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology)USA (http://www.dspace.org). Aplikasi ini juga
dikembangkan untuk kebutuhan akademik.
Dspace
dibangun menggunakan komponen opensource seperti apache web server, tomcat
servlet engine dan PostgreSQL relational system.
3. Fedora
Aplikasi
ini dikenal sebagai Fedora Commons dengan alamat (http://www.fedora.info) merupakan aplikasi
perpustakaan digital yang dikembangkan oleh lembaga non profit.
Komunitas
pengguna yang terlibat seperti pendidik, seniman, penerbit, web inovator,
ilmuwan, pustakawan, arsiparis, kurator museum, dan pihak lain yang telibat.
4. Eprints
Aplikasi
sitem Eprints Digital Library dijembangkan oleh School of Electronics and
Computer Science University Southampton UK (http://www.eprints.org).
Aplikasi
ini dapat dijalankan dalam berbagai platform sistem oprasi yang berfungsi untuk
membangun sistem repository.
5. Ganesa Digital Library
(GDL)
Dikembangkan
oleh tim Knowledge Management Research Group (KMRG) Institut Teknologi Bandung,
Indonesia. (http://digilib.itb.ac.id)
sebagai contoh aplikasi dan aplikasi dapat diakses melalui (http://kmrg.itb.ac.id).
Sumber :
Revi Kuswara, Teguh Purwanto. 2001. Pedoman
Alih Media Digital (Konsep Manajemen dan Teknis). Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
Wednesday, March 1, 2017
Software yang Digunakan Dalam Alih media (Digitalisasi)
Perkembangan teknologi dan informasi
saat ini sangatlah cepat, dan banyak teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan
manusia. Perpustakaan sebagai lembaga yang melayani masyarakat harus dapat
mengikuti perkembangan tersebut agar dapat melayani masyarakat (pemustaka)
dalam memenuhi kebutuhan informasi. Dengan memanfaatkan kemajuan tersebut
perpustakaan mulai beralih dari koleksi fisik/tercetak menjadi koleksi digital.
Dan proses digitalisasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengubah koleksi tercetak menjadi koleksi digital. Digitalisasi koleksi
dilakukan demi meningkatkan pelayanan serta menjadi langkah dalam preservasi
koleksi.
Dalam melakukan proses digitalisasi diperlukan
perangkat pendukung berupa Hardware dan Software. Kali ini yang akan saya bahas
adalah software yang dapat digunakan untuk memdukung proses alih media. Berikut
adalah nama software yang dapat digunakan untuk proses alih media secara
profesional :
·
Software
Komersial (Licence)
1. Adobe Photoshop. Aplikasi
ini diperlukan untuk melakukan proses alih media dan pengeditan gambar sperti
melakukan proses pengaturan format warna dan kekonstanan, ukuran dan konversi
file.
Alamat website software http://www.adobe.com
2. Adobe Premiere. Aplikasi
ini diperlukan untuk melakukan proses alih media dan pengeditan video dan
audio. Seperti melakukan proses pengalihan video dan audio klip dari hendycam
dan melakukan pengeditan seperti pembuatan judul (title), penyisipan dan
penghapusan klip video dan audio, pemberian efek dan konversi file video
digital.
Alamat website software
http://www.adobe.com
3. Cool Edit 2000/pro. Aplikasi
ini diperlukan untuk melakukan proses pengolahan dan pengeditan rekaman audio
digital seperti konversi dari media kaset pita, menyesuaikan kualitas suara,
menambah efek suara dan membuat berbagai format file audio digital.
Alamat website software
http://www.syntrillium.com
·
Sofware
Gratis (Freeware)
1. GIMP. Merupakan
aplikasi pengolah gambar dengan berbagai fungsi hampir mirip dengan software
komersial Adobe Photoshop.
Untuk mendapatkan software
tersebut dapat anda download melalui website http://gimp.org
2. FastStone. Merupakan
aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan dan konversi format file gambar
digital. Untuk mendapatkan software tersebut dapat anda download melalui
website http://faststone.org
3. QPCard Software. merupakan
aplikasi yang berfungsi untuk melakukan proses color management. Untuk
enjelasan teknis dan mendapatkan aplikasi tersebut dapat anda liat melalui
website http://www.qpcard.se
4. GCStar. Merupakan
aplikasi yang berfungsi untuk membuat katalog koleksi sumber bahan pustaka dan
melakukan proses menejemen database file digital yang dihasilkan. Untuk
penjelasan lebih lanjut dan mendapatkan software yang dimaksud akses melalui
alamat website http://www.gcstar.org
Sumber :
Revi Kuswara, Teguh Purwanto. 2001. Pedoman
Alih Media Digital (Konsep Manajemen dan Teknis). Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
Wednesday, January 4, 2017
Panduan Menggunakan Aplikasi Mind Mapping "Xmind"
A. Definisi Xmind
topic. Anda dapat merekam rincian tentang ide ini.
dapat ditemukan setiap tempat di peta secara bebas. Floating
topic memiliki dua jenis, floating central topic dan floating main topic.
topik mengambang.
G. Relationship
J. Find and Replace
K. Hyperlinks